Minggu, 25 Agustus 2013

YEAY! AKHIRNYA KESAMPAIAN JUGA BIKIN NASGOR SLEEPING TEDDY

Beberapa waktu lalu seorang teman di BBG sharing gambar nasi goreng yang bentuknya seperti teddy bear yang lagi tidur, kelihatannya lucuuu banget. Makanya akau penasaran banget pengen bikin. Naaah, kebetulan  week end kali ini punya waktu buat nyobain bikin si teddy. Week end sebelumnya sempat bikin nasi goreng bumbu opor, memanfaatkan bumbu opor sisa lebaran kemarin. Daripada nganggur di kulkas kelamaan, mending dijadiin bumbu nasi goreng, tinggal tambah saus tiram, nyam.....nyam.....semua suka......

Makanya hari ini bikin lagi nasi goreng bumbu opor, tetapi dengan penyajian yang berbeda, aku menyebutnya nasgor sleeping teddy bumbu opor. Ternyata ga sulit membuatnya, hanya dibentuk bulat untuk kepala, 2 bulatan kecil buat telinga, dan satu bulatan panjang untuk tangan teddy yang menyembul dari balik selimut. Badannya ga perlu dibentuk, buat saja gundukan yang memanjang sehingga jikia ditutup telur dadar kelihatan seperti tubuh teddy. Untuk telinga dan hidung, aku buat dari keju cheddar, harusnya sih pake keju slice aja, tapi karena adanya yang batang, ya... pake yang ada aja, dan matanya dari nori. Lumayanlah hasilnya, ga jelek-jelek amat. Yang pasti Raihan dan Yasmin semangat banget pengen segera "membangunkan" si teddy yang masih terlelap.

Kamis, 22 Agustus 2013

SEMANGAT MPASI HOMEMADE.....!!!

Sejak Yasmin lahir, aku sudah bertekad memberikan yang terbaik untuknya, ASI eksklusive sampai 6 bulan, diteruskan dengan MPASI homemade dan ASI sampai 2 tahun, mungkin lebih.....

Awalnya aku sempat berfikir, bisa ga ya??? Soalnya aku kan working mom, yang punya pembantu tapi cuma nyuci dan beberes rumah, ga stay di rumah. Tapi, setelah banyak belajar ternyata banyak banget working mom yang berhasil memberikan MPASI buatan sendiri ke bayinya. Kalau mama yang lain bisa, masa sih aku ga bisa. Meskipun ternyata ada juga pro kontra seputar masalah MPASI homemade dan instant, saya lebih memilih MPASI homemade karena bagaimanapun juga makanan buatan mamaya sendiri pasti dibuat dengan cinta, terjamin bahan-bahan dan kebersihannya. Yang terpenting di sini adalah time management. Bismillah, semoga berhasil........

Daaaaaan, alhamdulillah, ternyata aku bisa juga seperti mama lainnya, memberikan MPASI buatan tangan sendiri. Capek, pastinya. Tapi sepadanlah dengan hasil yang dicapai. Jika dibandingkan dengan Raihan yang full makanan instant (feel so sorry for that, maafin mama ya Raihan, waktu itu mamamu masih bodoh, ga ngerti kalau makanan instant itu ga bagus), aku bisa melihat kalau keterampilan makan Yasmin berkembang dengan sangat baik. Usia 10 bulan sudah bisa makan nasi lembek, ayam cincang, suka segala sayuran, buah, dan berbagai sumber protein. Sedangkan Raihan di umur 3 tahunpun belum terampil mengunyah daging ayam apalagi daging sapi, mungkin karena tekstur MPASI instant yang terlalau halus.

Menunda pemberian gula dan garam sampai umur 1 tahun membuat Yasmin sangat mengenal rasa asli dari berbagai jenis makanan, sehingga ga pernah menolak sayur yang semua juga tahu ga ada rasanya, bahkan doyan banget sama wortel, kacang panjang, dan bayam. Menunda pemberian gula dan garam juga bikin Yasmin melepeh makanan yang terlalau asin, terlalu gurih, tapi untuk yang terlalu manis ga pernah nolak, heheheeh.....Mungkin karena terbiasa dengan rasa buah yang manis.

Dengan memberikan makanan buatan sendiri, aku bisa menyesuaikan makanan dengan kebutuhan Yasmin. Kalau lagi ngejar kenaikan berat badan, tinggal banyakin kalori dari daging, minyak zaitun, dan karbohidrat. Kalau lagi GTM, tinggal buat one dish meal yang bisa sekali comot sudah lengkap gizi. Bisa bikin makanan yang bentuknya lucu-lucu biar Yasmin tertarik untuk memakannya. Kalau lagi pilek, bisa dibuatin makanan berkuah hangat seperti sup biar hidung meler jadi lega, tapi Yasmin jarang pilek juga sih, kan anak ASI...... Semua itu ga bisa kita lakukan dengan makanan instan, yang ada cuma satu mangkuk makanan lembek dengan rasa campur-campur.

Yuk, buat makanan sendiri buat bayi kita, dijamin lebih sehat dan bersih, apalagi dibumbui cinta dari mama pasti tambah sedaaaaap. Kalau aku bisa, mama lainpun pasti bisa. Semangat MPASI homemade........

Senin, 19 Agustus 2013

SELAMAT BERJIHAD, ROSA!

Kemarin, kami sekeluarga mengantarkan Rosa ke Pesantren Darul Aman. Terlihat kesedihan di wajahnya, ketika satu persatu kami berpamitan, tak setespun air mata jatuh di pipinya, bahkan slapis selaput beningpun tak terlihat di matanya. Uhmmmm, gadis kecilku yang ketika masuk TK tidak mau kutinggal meski sebentar saja, yang menangis sesenggukan sambil memeluk erat pahaku, enggan ditinggalkan, kini dengan tempaan waktu dan pengalaman, telah berani mengambil keputusan sendiri. Rasanya waktu begitu cepat berlalu, gadis kecilku kini telah beranjak remaja, berani mengambil keputusan sendiri untuk masa depannya. Berdirilah dengan tegak, nak. Pandang ke depan, taklukkan segala tantangan yang menghadang, raihlah apa yang menjadi impianmu. Karena mimpi yang kau bangun dengan kesungguhan hari ini adalah kenyataan yang akan kau raih esok, jika kau bersungguh-sungguh meraihnya. Manjadda wa jadda.....Semoga keberkahan Allah selalu menaungimu.
Selamat berjihad, nak. Semoga kau dapat menyelesaikan pendidikan di Darul Aman dengan lancar. Have fun there.........do'a kami semua agar yang terbaik selalu untukmu.

Rabu, 24 April 2013

MAKSIMALKAN GADGETMU

Teringat dengan perkataan seorang teman kantor yang bilang kurang lebih seperti ini "masih saja membekali diri dengan ilmu perASIan, padahal anak sudah tiga" ketika aku memberinya copy bahan kelas edukasi menyusui yang aku ikuti ketika hamil anak ketiga kami, Yasmin. Waktu itu aku cuma tersenyum dan menjawab "ilmu terus berkembang". Ga lama setelah itu, Kepala Seksiku komen "kok baru sekarang belajar ginian?" karena melihat buku kesehatan anak di atas meja kerjaku. Mungkin beliau heran karena anak pertama aku sudah berumur 12 tahun, meskipun sekarang punya toddler, tapi paling tidak sudah jauh lebih berpengalamanlah dibanding orangtua yang baru punya satu anak.

Bagiku, orangtua, yang berarti ibu dan bapak, harus terus mengedukasi diri. Kenapa? karena ilmu terus berkembang, baik itu di bidang kesehatan, parenting, pendidikan, dll. Mau anak masih satu, sudah dua, atau mungkin 5, masih bayi atau sudah dewasa, orang tua harus terus mengupdate ilmunya. Karena ilmu yang dipake untuk membesarkan anak pertama bisa jadi ga update lagi pas anak kedua. Contohnya aku, anak pertama lahir tahun 2001, waktu itu MPASI pertama pas usia 4 bulan, pas anak kedua yang lahir tahun 2006, MPASI pertama pada usia 6 bulan. Jadi kalau jaman sekarang, ada yang ngasih makan pisang kerok ke bayi usia 1 bulan, itu ketahuan banget kalau orang tuanya masih terpengaruh sama ilmu jaman nenek moyang. Wake up, parents, ini sudah tahun 2013, sampai usia 6 bulan, makanan bayimu cuma ASI, air putihpun ga perlu. Baru setelah itu, bayi dikasih makanan padat. Itu baru satu contoh kecil, kalau parents perhatikan, pasti banyak hal lain yang dulu dipraktekkan tetapi sekarang sudah ga lagi, itu karena ilmu terus berkembang, itu karena para pakar terus menerus melakukan penelitian......

Sekarang jaman sudah canggih banget, kan ya? Segala sesuatu yang ingin kita ketahui ada digenggaman. Coba deh, tuh gadget canggih yang kita pake sehari-hari dioptimalkan fungsinya. Sayang kan, kalau gadget canggih cuma buat update status fb atau twitter. Coba up date juga ilmunya.......Ikutan milis sehat biar update ilmu kesehatan anak, jadi member mpasi rumahan biar jago bikin makanan sehat buat anak-anak tercinta, atau join milis asi for baby-nya AIMI buat bunda yang masih menyusui biar update ilmu perASIan. Jadi kalau ada waktu luang, misal nunggu antrian, bisa baca-baca email, bukan up date status ga jelas "huuuuuuh, nih yang di depan belanjaannya banyak banget sih #ngantri di Carrefour". Gadget juga bisa dipake buat browsing, sekarang kan banyak tuh vendor yang menawarkan paket internet murah buat gadget canggih parents, tinggal pilih-pilih aja yang koneksinya lancar. Segala hal bisa parents cari di internet, tinggal masukin keyword ke mesin pencari, sreeeeeet, keluar deeeeh, sederetan web yang menyajikan hal yang kita cari. Jadi ga ada lagi alasan untuk tidak update. Selamat belajar.....

Selasa, 02 April 2013

BELAJAR TANPA HENTI

Kehadiran anak-anak membuatku selalu ingin belajar. Sejak kusadari kehadiran mereka di dalam rahimku, aku mulai belajar mengenai kehamilan dan perkembangan janin, meskipun tak sehebat SPOG, aku jadi tahu pekembangan janin dari minggu ke minggu. Ketika anak-anak lahir, akupun belajar bagaimana merawat bayi dan mempelajari tahap-tahap tumbuh kembangnya. Akupun belajar mengenai imunisasi, penyakit langganan anak, serta cara menanagani disaat meraka sakit, bahkan mempelajari beragam obat dan efek sampingnya, meskipun aku tak akan mampu menandingi DSA dan Apoteker, aku tau kapan harus memberikan obat dan bagaimana menangani anak sakit sebelum pada akhirnya memutuskan untuk konsultasi ke dokter. Ketika usia mereka bertambah dan memulai makanan padatnya, aku belajar mengenai beragam bahan makanan dan nutrisi yang terkandung di dalamnya, meskipun tak sehebat ahli gizi, aku jadi tahu makanan yang baik untuk tumbuh kembang anak-anakku. Saat ini, aku masih terus dan akan terus belajar lebih banyak lagi agar bisa memberikan yang terbaik buat anak-anak tercinta.